|

Pengaruh Mengkomsumsi Rebusan Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Untuk Menurunkan Tekanan Darah, Apakah Efektif ?

Jahe (Sumber gambar: Halodoc.com)

Siapa yang tidak kenal dengan jahe? pasti semua sudah sangat tidak asing lagi dengan buah yang satu ini. Jahe merupakan salah satu bumbu dapur yang sering digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat indonesia, selain itu jahe juga memiliki banyak manfaat lainnya loh.

Jahe mempunyai nama ilmiah yaitu Zingiber officinale Rosc yang merupakan tanaman rempah yang berasal dari Asia Selatan dan telah menyebar keseluruh dunia. Pada negara-negara Asia, jahe dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan bahan obat tradisional sejak ribuan tahun yang lalu (Ware, 2017).

 Salah satu pengobatan tradisional  yang dapat dilakukan menggunakan buah jahe yaitu penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang sering menjadi masalah kesehatan bagi para lansia. Menurut WHO (2015) lansia merupakan sekelompok penduduk yang sudah berumur 60 tahun atau lebih, pada saat menginjak usia 60 tahun keatas para orang tua cenderung mengalami berbagai masalah kesehatan karena di usia tersebut terjadi penurunan fungsi tubuh akibat proses penuaan. Proses penuaan yang terjadi pada lansia terdapat perubahan fisiologis, katub jantung yang menebal dan menjadi kaku, penurunan kemampuan kontraktilitas jantung, berkurangnya elastisitas pembuluh darah, dan kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi. Hal-hal inilah yang dapat menyebabkan para lansia rentan mengalami hipertensi (Ritu Jain, 2011).

Sumber : Alodokter.com

Apa itu hipertensi ? hipertensi yaitu suatu keadaan yang dimana terjadi peningkatan tekanan di jantung secara kronis karena adanya hambatan pada pembuluh darah sehingga jantung memompa darah lebih keras karena untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Batas normal tekanan darah pada manusia yaitu 120-140 mmHg tekanan sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik, sehingga jika seseorang yang memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mHg dapat dinyatakan menderita hipertensi (Martha, 2012).

Rimpang jahe memiliki berbagai kandungan seperti minyak atsiri, oleoresin, dan pati. Minyak atsiri pada jahe memiliki kandungan sebesar 1,5%-3,5% sehingga besarnya kandungan minyak atsiri ini yang dapat membuat jahe dapat digunakan sebagai obat (setyawan, 2015 dan Rukmana dan Yudirachman, 2016). Selain minyak atsiri jahe juga memiliki kandungan kalium (potasium) 1,4% yang dimana jika mengkomsumsi potasium sebanyak 4.700 mg perhari dapat menurunkan tekanan darah pada orang dewasa (American Heart Association, 2014).

Menurut hasil penelitian uji Mann Whitney tekanan darah pada kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan p-value sistolik 0.009 (<0.05) sedangkan p-value diastolik 0.027 (<0.05) yang artinya setelah dilakukan terapi rebusan jahe lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah. Rata-rata tekanan darah pada kelompok kontrol para lansia dengan penyakit hipertensi sebelum diberikannya perlakuan tekanan darah sistolik pada kelompok intervensi sebelum diberikan rebusan jahe 160,00 mmHg dan diastolik 76,00 mmHg dan rata-rata tekanan darah yang sudah berikan rebusan jahe sistolik yaitu 144,00 mmHg dan diastolik 71,00 mmHg. Dari hasil pengukuran tekanan darah pada lansia ini menggambarkan bahwa rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah diberikannya rebusan jahe mengalani penurunan (Tamrin dan Muawana, 2017). 

Referensi :

American Heart Association. 2014. How Potassium Can Help Control High Blood Pressure.
Martha., Karina. 2012. Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi, Yogyakarta: Araska.
Ritu Jain. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah, Jakarta: Gramedia.
Rukmana, HR., Yudirachman, HH. Budidaya & Pascapanen Tanaman Obat Unggulan. Edisi ke 1. Editor: Maya. Yogyakarta: Lily Publisher; 2016:73-81
Setyawan, B. Peluang Usaha Budidaya Jahe. Edisi ke-1. Editor; Mona. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2015:17-24.
Tamrin, DRN., dan Muawana, M. Pengaruh  Ekstrak Jahe Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia dengan Hipertensi di Rw.03 Kelurahan Tambangan. Jurnal Kesehatan Kartika. 2017; Vol.12.
Ware, M. 2017. Ginger:Health Benefits and Dietary Tips.
https://www.medicalnewstoday.com WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva: World Health Organization; 2015

Penulis : Salma Aziz., apt. Neni Sri Gunarti, M. Si.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *