| |

Manfaat Bengkoang Pachyrhizus erosus (L) Urb Sebagai Sediaan Skincare

Perawatan kulit (skincare) adalah proses atau tahapan perawatan kulit yang dilakukan dengan produk perawatan kulit, kosmetik kecantikan dengan  bahan yang aman, digunakan sesuai dengan jenis kulit wajah masing-masing individu. Sebelum melakukan perawatan kulit, yang terpenting adalah mengetahui jenis kulit wajah kita. Jenis kulit wajah yang biasanya dimiliki orang adalah kulit normal, kulit berminyak, dan kulit kering. Mengetahui bahwa setiap orang memiliki jenis kulit wajah yang berbeda maka masalah yang terjadi pada wajah juga berbeda-beda, mulai dari  jerawat, flek hitam, wajah kusam, komedo dan lain-lain.

Umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) mengandung air yang memberikan efek dingin pada kulit. Umbi bengkuang mengandung vitamin C, saponin, flavonoid yang dapat mencegah kerusakan kulit oleh radikal bebas. Kandungan vitamin C pada umbi bengkuang dapat digunakan untuk menghilangkan noda hitam dikulit. Adapun klasifikasi dari Bengkuang yaitu, Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatoph, Sub Divisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonee, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies : Pachyrhizus erosus L. Urban (Ida Kristianingsih, et al 2021). Bengkuang mengandung senyawa fenolik yang menghambat pembentukan melanin (pigmentasi) akibat sinar ultraviolet (UV) matahari, serta mampu menghilangkan bekas jerawat dan efek negatif makeup. Buah bengkoang mengandung beberapa senyawa dengan manfaat yang sangat baik yaitu vitamin C, flavonoid dan saponin. (Lukitaningsih et al. 2013). Selain itu, kandungan vitamin C dianggap sebagai antioksidan yang berguna untuk kulit (Anindita dan Masluhiya 2017).

Bengkuang Indonesia memiliki jumlah bunga per inflorescentia yang lebih banyak, warna dan bentuk sepal serta petal yang berbeda, tetapi karakter bunga lainnya sama dengan bengkuang asal Mexico dan Guatemala. Populasi bengkuang Indonesia memiliki rata-rata tangkai daun yang lebih pendek, sudut daun lebih kecil, namun memiliki jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan populasi leluhurnya (Kurniawan and Wicaksana, 2006).

Bengkoang (bola.com)

Dari artikel ini dijabarkan mengenai manfaat bengkoang yang ternyata telah dijadikan banyak sediaan skincare, oleh beberapa penelitian dan melewati beberapa pengujian serta hasil evaluasi yang baik. Maka dari itu yuk simak sediaan apa saja yang sudah dibuat berbahan dasar alam bengkoang ini?

Body Scrub Bengkoang

Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan ekstraksi pada Pati Bengkoang. Melalui beberapa pengujian yang pertama uji homogenitas menunjukkan sediaan yang homogen dengan adanya butiran kasar karena pada sediaan body scrub diperlukan butiran kasar yang digunakan sebagai scrubbing. Produk kosmetik yang halus dan licin tidak mampu mengangkat sel-sel kulit mati pada permukaan kulit sehingga diperlukan bahan yang dapat melepaskannya dari kulit atau yang umum disebut scub cream. Uji iritasi menunjukkan setiap panelis yang berbeda tidak mengalami iritasi berupa eritema maupun edema. (Ida Kristianingsih, et al 2021)

Bedak Bengkoang

Bedak termasuk dalam kosmetik dekoratif yang dirancang untuk menutupi ketidaksempurnaan kulit wajah, seperti kulit wajah yang mengkilat (noda dan pancaran kulit), permukaan kulit yang tidak rata, bintik-bintik atau bintil halus. Pada pengujian ini menggunakan metode perbandingan formulasi. Formulasi bedak padat yang dioleskan di punggung tangan menghasilkan olesan yang baik, merata dan merata. Menurut uji pemolesan, formulasi pada 2,5% dan 5% adalah formulasi terbaik untuk pengolesan. Cirinya adalah sediaan mudah merata saat dioleskan di punggung tangan. Untuk Uji iritasi menunjukkan tidak ada respon terhadap parameter iritasi yang diamati yaitu eritema, edema, papula dan lepuh. Dari hasil uji iritasi dapat disimpulkan bahwa bedak tersebut tidak menyebabkan iritasi. (Napitupulu, 2014)

Masker

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian eksperimen ini adalah kegiatan percobaan (experiment), yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya pelakuan tertentu salah satunya dengan penguji Organoleptis (Lintang dkk, 2014). Hasil uji pada Tekstur yaitu Tekstur halus pada masker dihasilkan dari kandungan pati bengkuang yang tinggi. Pati bengkuang mengandung jumlah serat yaitu 2,2 gram, sedangkan jumlah serat pada ekstrak okra yaitu 3,2 gram. Semakin tinggi serat, maka tesktur akan semakin kasar. Hasil uji pada aroma masker Aroma khas bengkuang yaitu aroma alami umbi yang menyegarkan sering dimanfaatkan dalam bidang industry dan kosmetik. (arief, 2011)

Facemist Bengkoang

Facemist termasuk ke dalam kosmetik penyegar kulit (freshner). Fungsi utama penyegar adalah menyegarkan kulit wajah, mengangkat sisa minyak dari kulit yang dimungkinkan masih ada, serta desinfektan ringan dan sekaligus dapat membantu menutup pori-pori kembali. Metode yang dilakukan dengan ekstraksi, proses pembuatan dibandingkan dengan beberapa formulasi. F1, F2 dan F3 dengan daya sebar semprot 5 cm. Sedangkan pada F4 daya sebar semprotnya yaitu 6 cm. Daya sebar semprot yang baik untuk sediaan facemist yaitu antara 5-7 cm (Kamishita, Miyazaki dan Okuno, 1992).

REFERENSI

Anindita AH dan Masluhiya S. 2017. Formulasi Body Lotion Alami Berbahan Dasar Rumput Laut.         Jurnal Ilmiah Ilmu kesehatan, 5 (2): 205-219
Arief. 2011. Zat Warna Alam. Malang: Universitas Brawijaya
Asben A, Permata DA, Rahmi DI, Fiana RM. Pemanfaatan Bengkuang  Afkir Untuk Pembuatan Bedak Dingin Pada Kelompok Wanita Tani Berkat Yakin Kec.Batang Anai Kab.Padang Paraiman. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat. Vol. 2 No.1 Tahun 2018
Awalia, U. (2018). Pengaruh Proporsi Tepung Beras (Oryza Sativa), Pati Bengkoang (Pachyrhizus Erosus) Dan Ekstrak Melati (Jasminum Officinale) Terhadap Sifat Fisik Lulur Tradisional. Jurnal Tata Rias, 7(3).
Herliningsih. (2021). Formulasi Facemist Ekstrak Etanol Buah Bengkuang (Pachyrhizus Erosus (L.) Urb) Dengan Menggunakan Pewarna Alami Saffron (Crocus sativus L.). Journal Of Herbs and Farmacological, 3(2), 48 – 55.
Jusuf, N.K., 2005. Kulit Menua. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol 38, No2,184-188.
Karuniawan, A., & Wicaksana, N. (2006). Kekerabatan genetik populasi bengkuang Pachyrhizus erosus berdasarkan karakter morfologi bunga dan daun. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 34(2)
Kristianingsih, I., & Munawaroh, S. (2021). Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Body Scrub Kombinasi Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa. L) dan Pati Bengkoang (Pachyrhizus Erosus L.) dengan Variasi Emulgator Asam Stearat. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences)5(1), 447-453.
Lintang, J.A., Dkk. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Umbi Bengkuang Pada Berbagai Umur Panen Dengan Metode Dpph (2,2-Diphenyl-1- Picrylhydrazyl).Medan: Ilmu Dan Teknologi Pangan: 2(1); 2014.
Lukitaningsih E, Bahi M dan Holzgrabe U. (2013). Tyrosinase Inhibition Type of Isolated Compounds Obtained from Pachyrhizus erosus. International Journal of Science and Technology. 2(3), 98-102
Maarif, V., Nur, H., M., Septianisa, T. A. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Skincare Yang Sesuai Dengan Jenis Kulit Wajah Menggunakan Logika Fuzzy. Jurnal Sains dan Manajemen Vol. 7 No. 2 September 2019
Napitupulu Sw. Peran Balai Pengawas Obat Dan Makanan Dalam Mewujudkan Perlindungan      Hukum Terhadap Konsumen Produk Kosmetik Yang Berbahaya Di Batam. Uajy; 2014
Novitri G , Afriadi. Formulation of Compact Powder of Yam Bean (Pachyrizhus erosus L) as a Face Skin Lighter. Jurnal Dunia Farmasi  Volume 1, No.1, Desember 2016: 15-21
Tapia, C., M. Sørensen. 2003. Morphological characterization of the genetic variation existing in a Neotropical collection of yam bean, Pachyrhizus tuberosus (Lam.) Spreng. Genetic Resources and Crop Evolution 50: 681-692.
Voigt R. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: 1994.
Wahyuni, T. 2005 dalam Rodina, A., Iskandar, S., dhandang, W. 2016. Krim Antioksidan Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).Acta Pharmaciae Indonesia.  Maret 2016, 4(1) 15-20
Wanida, H. 2015. Formulasi Gel Pati Bengkuang (Pachyrhizus Erosus (L.) Urb.) Dengan Gelling Agent Metilselulosa. Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(2), 121-126.

Penulis: Ananda Kamalia, Fitri Mutiaraning Tyas, Nuria Ludvi Azizi, Rizkya Roswati, Sri Tantia Dinita (Universitas Buana Perjuangan Karawang)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *