
Tanaman Kumis Kucing (Sumber gambar: Suara.com)
Pada perkembangan zaman saat ini yang sudah memasuki era 5.0 dan sudah banyaknya mengalami perubahan yang terjadi, pengobatan tradisional masih banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan. Menurut (Mujahid et al., 2019) Penggunaan pengobatan tradisonal masih tetap digunakan karena adanya kepercayaan masyarakat akan pengetahuan yang berasal dari nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun.
Tanaman tradisonal yang ada disekitar kita yang dapat digunakan sebagai obat tradisional sangatlah banyak salah satunya tanaman kumis kucing, siapa yang tidak mengetahui tanaman kumis kucing ini, tanaman kumis kucing ini sangat mudah ditemukan dan sangat mudah tumbuh sehingga mudah dikembangbiakan. Tumbuhan kumis kucing banyak sekali manfaatnya salah satunya dapat digunakan sebagai antihipertensi. Kandungan fitokimia yang terdapat dalam tanaman kumis kucing yaitu polifenol, flavonoid, dan turunan asam kafeat.
Menurut penelitian yang telah dilakukan (Manshoer et al.,2013) pengujian daun kumis kucing menggunakan metode in vivo dimana hewan yang digunakan yaitu tikus jantan putih mendapatkan hasil bahwa daun kumis kucing meningkatkan efek antihipertensi dengan mengurangi vasokonstriksi melalui perubahan 1−adrenergik dan Angiotensin 1-aktivitas reseptor.
Fitofarmaka penggunaan daun kumis kucing sebagai antihipertensi yang sudah dijual dipasaran salah satunya jamu tensigard yang diproduksi Agromed PT.Pharos, menurut penelitian yang telah dilakukan (Djatmiko, Suhardjono, & Nugroho, 2001) Tensigard memiliki kemampuan hipotensif baik pada hipertensi.
Berbagai macam cara penggunaan tanaman kumis kucing selain direbus, bisa juga dibuat sebagai teh, serbuk effervescent, kapsul, tablet, serta ramuan jamu. Hal ini bisa digunakan supaya pada saat mengkonsumsi daun kumis kucing lebih mudah dan praktis.
Berikut salah satu cara untuk pembuatan teh serbuk daun kumis kucing :
- Ambil daun kumis kucing bagian ke 3 dari atas sampai batas 5 cm dari bawah
- Cuci dengan air mengalir
- Kemudian tiriskan dan keringkan
- Masukan kedalam oven dengan suhu 50℃ selama 3 jam
- Blender daun kumis kucing yang sudah mengering
- Ayak dengan ayakan no 40 mesh
Referensi
Djatmiko, M., Suhardjono, D., & Nugroho, A. E. (2001). Uji Efek Farmakologi Dan Kisaran Dosis Jamu Tensigard Sebagai Obat Antihipertensi. Majalah Farmasi Indonesia, 12 (1), 33-34, 42.
Faramayuda, F., Julian, S., Windyasari, A. S., Mariani, T. S., Elfahmi, & Sukrasno. (2021). Review : Flavonoid Pada Tanaman Kumis Kucing ( Orthosiphon Stamineus Benth.). Mulawarman Pharmaceutical Conference, 284.
Lestari, T. (2019). Sifat Serbuk Effervescent Ramuan Jamu Antihipertensi. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Vol 4 No. 1, 47.
Manshor, N. M., Dewa, A., Asmawi, M. Z., Ismail, Z., Razali, N., & Hassan, Z. (2013). Vascular Reactivity Concerning Orthoshiphon Stamineus Benth-Mediated Antihypertensive in Aoratic Rings of Spontaneously Hypertensive Rats . International Journal of Vascular Medicine , 7.
Mujahid, R., Wahyono, S., Priyambodo, W. J., & Subositi, D. (2019). Studi Etnomedicine Pengobatan Luka Terbuka dan Sakit Kulit Pada Beberapa Etnis di Provinsi Kalimantan Timur . Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi , 28.
Septiyani, L. V., & Shinta, N. m. (2021). Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Farmakologi Orthosiphon Aristatus. Media Farmasi Poltekkes Makasar, 63.
Penulis : Nopi Sulastri, apt. Neni Sri Gunarti, M. Si.