| |

Peran Teknologi Nanopartikel Pada Sediaan Kosmetik Bahan Alam

Teknologi nanopartikel merupakan tren baru dalam sistem penghantaran obat. Salah satunya yaitu pada sediaan kosmetik. Kosmetika yang berasal dari bahan alami atau herbal menjadi semakin popular di bidang kecantikan karena sebagian besar wanita cenderung lebih memilih produk alami dibandingkan bahan kimia sintetis dikarenakan memiliki efek samping yang relatif sedikit.

Kemampuan suatu bahan dalam meningkatkan fungsi kulit berkaitan dengan formulasi sediaan dan sistem penghantaran untuk mencapai target aktif dalam jumlah yang cukup untuk memberikan efek dan melepaskan bahan aktif dari pembawa (Draelos, 2011). Nanopartikel merupakan partikel yang berukuran sangat kecil dengan diameter antara 1-100 nm. Dengan teknologi nanopartikel penghantaran bahan aktif pada kosmetik dan obat lebih tepat sasaran serta memiliki efek samping yang relatif kecil (Rahmi et al.,2013). Berapa sediaan kosmetika yang telah menggunakan teknologi nanopartikel yaitu sediaan krim antiwrinkle (mengatasi kerutan), krim pelembab, krim pemutih kulit, sampo perawatan rambut, kondisioner, dan serum rambut.

Beberapa kelebihan nanopartikel pada sediaan kosmetik :

  1. Wangi yang bertahan lebih lama pada produk parfum.
  2. Meningkatkan efektivitas dan efikasi pada formulasi perawatan kulit seperti sediaan sunscreen.
  3. Mempermudah mekanisme transport aktif dari bahan aktif ke dalam kulit karena dihasilkan luas permukaan yang besar dari partikel yang berukuran kecil.
  4. Didapatkan efisiensi penjeratan yang tinggi dari bahan aktif.
  5. Lebih stabil dibandingkan sediaan kosmetik konvensional (Kaul et al., 2018).

Berikut beberapa peranan teknologi nanopartikel dalam beberapa sediaan kosmetik bahan alam :

Antiaging

Daun Pegagan (Sumber : id.pinterest.com)

Daun pegagan merupakan salah satu tumbuhan yang telah dilakukan penelitian menggunakan teknologi nanopartikel dalam formula sebagai antiaging. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh (Yulianti et al., 2016) diketahui bahwapenggunaan nanopartikel kitosan yang mengandung ekstrak etanol Centella asiatica bisa meningkatkan proliferasi (NHDF) dan (NHKE), fibroblast dan keratinosit, sintesis kolagen tipe I dan III, dan ekspresi Aquaporin 3 secara in vitro. Aquaporin 3 merupakan protein target pada perawatan antiaging untuk meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan tekstur kulit. Centella asiatica bisa menstimulasi ekspresi Aquaporin 3 sehingga efektif dalam menghidrasi kulit (Verkman, 2011).

Antiacnes

Kulit Buah Manggis (Sumber : id.pinterest.com)

Selain buah nya, seperti yang kita ketahui kulit buah manggis juga kaya akan manfaat bagi kesehatan. Berdasarkan penelitian (Marhamah et al., 2014) dilaporkan bahwa senyawa utama yang ada dalam nanopartikel kitosan – ekstrak kulit buah manggis adalah α-mangostin. Senyawa α-mangostin memiliki aktivitas antimikroba yakni dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterioum acnes dengan konsentrasi penghambatan minimal 0,0125%. Bahan aktif nanopartikel kitosan-ekstrak kulit buah manggis bentuk pasta dan bubuk yang disintesis menggunakan reaksi gelasi ionik mampu menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan Propionibacterium acnes  1 % – 2 % setara dengan aktivitas produk anti jerawat dengan bahan aktif antibiotik.

Hair care

Solanum trilobatum merupakan tanaman yang mempunyai aktivitas farmakologi yaitu sebagai antibakteri dan antifungi. Solanum trilobatum mengandung komponen kimia seperti sobatum, b-solamarine, solasodine, solanine, glycoalkaloid, dan diosgenin (Ganesan et al., 2017; Sahu et al., 2013). Pada penelitian (Pant et al., 2013) daun Solanum trilobatum digunakan untuk biosintesis silver nanopartikel dan menunjukkan aktivitas penghambatan maksimum dibandingkan kontrol dan sampo Solanum terhadap Pytrosporum ovale dan Pytrosporum folliculitis dengan zona hambat sebesar 22 nm.

Referensi

Draelos, ZD. The art and science of new advances in cosmeceuticals. Clinics in Plastic Surgery. 2011; 38(3):  397-407.
Ganesan, K., Sukalingam, K., & Xu, B. Solanum trilobatum L. ameliorate thioacetamide-induced oxidative stress and hepatic damage in albino rats. Antioxidants. 2017; 6(3): 1-10
Kaul, S., Gulati, N., Verma, D., Mukherjee, S., & Nagaich, U. Role of nanotechnology in cosmeceuticals: a review of recent advances. Journal of pharmaceutics. 2018.
Marhamah, M., Nizar, N., Bunga, O., Kusumaningrum, S., & Rismana, E. Pengujian Aktivitas Antiacne Nanopartikel Kitosan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2014; 24(1): 19-27.
Pant, G., Nayak, N., & Gyana Prasuna, R. Enhancement of antidandruff activity of shampoo by biosynthesized silver nanoparticles from Solanum trilobatum plant leaf. Applied Nanoscience. 2013; 3(5): 431-439.
Rahmi, D., Yunilawati, R., & Ratnawati, E. Effect of Particle Nano on Antiageing Activities of Cream. Indonesian Journal of Materials Science. 2013; 14(3) : 235-238.
Sahu, J., Rathi, B., Koul, S., & Khosa, R.L. Solanum trilobatum (Solanaceae)-an overview. Journal of Natural Remedies. 2013; 13(2): 76-80.
Verkman, AS. Aquaporins at a glance. Journal of cell science. 2011; 124(13): 2107-2112.
Yulianti, L., Bramono, K., Mardliyati, E., & Freisleben, HJ. Effects of Centella asiatica ethanolic extract encapsulated in chitosan nanoparticles on proliferation activity of skin fibroblasts and keratinocytes, type I and III collagen synthesis and aquaporin 3 expression in vitro. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Sciences. 2016; 6(5): 315-327.

Penulis Eliah Herawati, Elsa Oktavia Angelica, Melisa Puspitasari, Nurhalifah, Prayoga Dafa Sundawan. (Universitas Buana Perjuangan Karawang)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *