
Sumber gambar : tempo.co
Sudahkah Anda mengenal minyak rosemary? Saat ini minyak rosemary semakin populer
di kalangan masyarakat. Minyak yang diekstraksi dari tanaman rosemary (Rosemarinus
officinalis L.) ini sudah umum dikenali oleh para penggemar minyak esensial. Aromanya yang
kuat serta kandungan antioksidan dan antimikrobanya membuat minyak ini sering
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan konvensional. Selain minyak, tanamannya sendiri
dikenal sebagai tanaman hias karena daunnya yang mirip cemara jarum.
Tahukah Anda ternyata minyak rosemary tidak hanya bermanfaat untuk manusia
namun juga hewan kesayangan? Baru-baru ini, terdapat penelitian yang mempelajari efek
antiparasit minyak rosemary terhadap caplak pada hewan anjing. Sebagaimana diketahui,
infestasi caplak adalah salah satu masalah kulit pada anjing yang banyak ditemui.
Caplak merupakan kelompok ektoparasit pengganggu yang berasal dari family Ixodidae
(caplak keras) dan Argasidae (caplak lunak). Pada umumnya, caplak berbentuk bulat telur,
memiiki empat pasang kaki, dan memiliki alat mulut yang memungkinkan caplak bertaut di
kulit inangnya (Hadi dan Soviana 2013). Caplak dapat menyebabkan kulit anjing mengalami
peradangan dan perlukaan, serta dapat menjadi inang antara bagi agen penyakit lain seperti
parasit darah.
Studi yang dilakukan oleh Winarto et al. (2020) mempelajari efektivitas pemberian
minyak esensial rosemary terhadap waktu kematian caplak Rhipicephalus sanguineus, yaitu
caplak yang umum ditemukan pada anjing. Ternyata, hasil penelitian ini menunjukkan minyak
esensial rosemary dalam konsentrasi 20% hampir sama efektifnya dengan antiparasit
komersial yang mengandung bahan aktif fipronil 3% yang memiliki sifat akarisidal.
Kandungan eugenol pada minyak rosemary diduga merupakan zat aktif yang
memberikan akarisidal tersebut. Senyawa ini diketahui dapat mengganggu aktivitas hormonal
dan neuronal caplak hingga menyebabkan kematian dan menghambat pergerakannya. Efek
akarisidal ini juga ditemui pada berbagai jenis ektoparasit seperti Sarcoptes scabiei, Psoroptes
cuniculi, dan Psoroptes ovis (Pasay et al. 2010; Ma et al. 2018; Dunn et al. 2016).
Penelitian yang dilakukan secara in vitro ini tentunya dapat menjadi dasar bagi
pengembangan obat antiparasit topikal untuk kasus infestasi caplak pada anjing. Selanjutnya,
penelitian secara in vivo dan uji klinis dapat dilakukan. Berbagai sediaan yang lebih mudah
digunakan seperti shampoo, spray, dan spot on dapat dikembangkan sebagai alternatif yang
lebih alami bagi obat komersial yang sudah ada.
Referensi
Dunn JA, Prickett JC, Collins DA, Weaver RJ. Primary screen for potential sheep scab control
agents. Veterinary Parasitology. 224: 68-76.
Hadi UK, Soviana S. 2013. Ektoparasit: Pengenalan, Identifikasi, dan Pengendaliannya. Bogor
(ID): IPB Press.
Ma W, Fan Y, Liu Z, Hao Y, Mou Y, Liu Y, Zhang W, Song X. The acaricidal activity and mechanis,
of eugenol on Psoroptes cuniculi. Veterinary Parasitology. 226: 56-62.
Pasay C, Mounsey K, Stevenson, Davis R, Arlian L, Morgan M, Vvszenski-Moher D, Andrews K,
McCarthy. 2010. Acaricidal Activity of Eugenol Based Compounds against Scabies Mites.
PLoS One. 5(8): e12079.
Winarto TN, Prasetyo BF, Hadi UK. 2020. Efektivitas pemberian minyak esensial Rosemary
secara in vitro terhadap waktu kematian caplak anjing (Rhipicephalus sanguineus)
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Penulis :
Dr. apt. Bayu Febram Prasetyo, S.Si., M.Si – Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University