
Sumber gambar : kampustani.com
Di negara Indonesia saat ini banyak mengalami perubahan penyakit, perubahan gaya hidup pada masyarakat yang menyebabkan adanya perubahan pola penyakit pada masyarakat. World health organization (WHO) menyebutkan bahwa data penyakit jantung koroner menjadi urutan ke satu penyebab kematian di dunia., Dislipidemia atau kolesterol ini menjadi salah satu faktor resiko pada penyakit kardiovaskuler atau (penyakit jantung koroner) (Arsana et al., 2015).
Kolesterol merupakam kondisi dimana adanya peningkatan salah satu atau semua lipid di dalam aliran darah. Kolesterol ini dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu hiperkolesterolemia, hipertrigliserida atau campuran keduanya Cara mengatasi hiperlipiedemia atau kolesterol ini bahwa ada salah satu sayuran yang dipercaya memiliki manfaat antikolesterol yaitu sayuran seledri. Dari pengetahuan masyarakat saat ini tentang manfaat sayuran seledri ini masih belum banyak yang mengetahuinya. Seledri hanya digunakan sebagai sayur mayur atau bumbu penyedap rasa saja. Masih sangat jarang masyrakat yang memanfaatkan seledri sebagai tanaman herbal untuk menjaga kesehatan tubuh kita (Iyer & Patil, 2011).
Seledri atau dengan nama latin (Apium graveolens) merupakan tanaman herbal tahunan yang termasuk dalam famili Apiaceae. Seledri ini berasal dari Mediterania dan Timur Tengah yang kini sudah banyak dibudidayakan di seluruh dunia termasuk juga Indonesia sendiri. Seledri ini tanaman yang kaya akan vitamin, protein, karoten, selulosa dan nutrisi lainnya. Tanaman sayuran seledri juga termasuk sumber yang baik untuk flavonoid, minyak atsiri dan antioksidan (Li, Hou, Wang, Tan, Xu, & Xiong, 2017).
Seledri (Apium graveolens) dikenal memiliki potensi sebagai anti kolesterol. Hal ini dikarena seledri banyak mengandung senyawa yang bermanfaat. Senyawa-senyawa yang bermanfaat ini diantaranya yaitu flavonoid, phthlides, asam lemak tak jenuh, tanin, antioksidan serta fitosterol. Dari mekanismenya masing-masing senyawa pada seledri ini bisa menurunkan kadar kolesterol total, LDL, TGA atau menaikan kadar HDL pada kondisi hiperkolesterolemia.

Cara membuat rebusan sayuran seledri sebagai antikolesterol:
- Cuci daun seledri hingga bersih
- Kemudian rebus seledri sampai mendidih dari dua gelas air sehingga menyisahkan satu gelas air
- Setelah air rebusan seledri dingin, kemudian kita saring terlebih dahulu
- Setelah di saring rebusan seledri siap di minum
Referensi :
Arsana, P. M., Rosandi, R., Manaf, A., Budhiarta, A., Permana, H., Sucipta, K. W., … Suhartono, T. (2015). Panduan pengelolaan dislipidemia di Indonesia 2015. Jakarta: PB. PERKENI.
Iyer, D., & Patil, U. K. (2011). Effect of chloroform and aqueous basic fraction of ethanolic extract from Apium graveolens l. in experimentally-induced hyperlipidemia in rats. Journal of Complementary and Integrative Medicine, 8(1).
Li, M. Y., Hou, X. L., Wang, F., Tan, G. F., Xu, Z. S., & Xiong, A. S. (2017). Advances in the research of celery, an important apiaceae vegetable crop. Critical Reviews in Biotechnology.
Suwarso, E., & Anggraeni, D. N. (2014). Efek infus daun seledri (Apiu graviolens L.) terhadap kadar kolesterol. Prosiding Seminar Nasional Biologi Dan Pembelajarannya, 302–307. Medan.
Penulis : Allahuddin, apt.Neni Sri Gunarti, M.Si (Univeristas Buana Perjuangan Karawang)